Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan apresiasi. Itu setelah indeks sukses bergerak break out resistance 6.150, dan bergerak pada upper bollinger bands setelah terkonfirmasi cukup kuat di atas level moving average 5 hari.
Indikator Stochastic, dan RSI momentum berbalik naik mendekati area overbought. Selanjutnya, indeks berpotensi melanjutkan penguatan menguji upper bollinger bands, dan resistance fibonacci retracement. ”Indeks akan bergerak dengan support 6.143, dan resisten 6.184,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia.
Baca juga: IHSG Naik, Jangan Lupa Senggol Saham Bank Jago (ARTO)
Saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Aneka Tambang (ANTM), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Ciputra Development (CTRA), Indofood Sukses Makmur (INDF), Medco Energy (MEDC), Siloam Hospital (SILO), Sarana Menara (TOWR), dan Bank Jabar-Banten (BJBR)
Menyudahi perdagangan Rabu (4/8), indeks surplus 0,46 persen atau 28,46 poin ke level 6.159,03. Saham BBRI, BBHI, TLKM, BBKP, dan BBSI menjadi leader penguatan. Itu terjadi kala BBCA, SMMA, FREN, dan UNVR menjadi aktor utama penekan laju Indeksp. Indeks sektor transportasi naik 1,31 persen, dan keuangan menguat 1,30 persen memimpin penguatan.
Baca juga: Semester II-2021, Penggalangan Dana via Pasar Modal Sangat Potensial
Investor optimistis pada konsensus data pertumbuhan PDB Indonesia akan rilis hari ini, Kamis (5/8). Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp358,47 miliar. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank MNC (BABP), dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi top net buy value investor asing.
Sementara itu, bursa saham Asia berpotensi terkonsolidasi pada perdagangan hari ini. Itu setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street merosot di tengah data ekonomi dengan rilis beragam. Lalu, komentar pejabat federal reserve (The Fed) mengenai Bank Sentral akan berada pada jalur kebijakan untuk mengurangi dukungan stimulus.
Baca juga: SIG Pasok 500 Ribu Ton Semen Pasar AS
Wakil Ketua Richard Clarida mengatakan The Fed berpotensi menaikkan suku bunga pada 2023, dan mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini. Indeks future Jepang, Hong Kong, dan Australia dibuka turun. Sedang indeks kontrak berjangka ekuitas AS fluktuatif. Minyak jatuh di bawah USD70 per barel setelah peningkatan persediaan minyak mentah AS menambah kekhawatiran baru tentang pemulihan permintaan di tengah kebangkitan virus corona. Harga minyak turun 3,42 persen, dan batubara naik 1,50 persen. (abg)