Indoposonline.NET – Penjualan saham GoTo melalui skema Initial Public Offering (IPO) momentum tepat berbagi kepemilikan dengan masyarakat. Peluang terbuka bagi seluruh elemen menjadi bagian dua perusahaan platform digital karya anak bangsa tersebut.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, Agus Sugiarto mengatakan penawaran saham GoTo bagian dari sinergi berdampak langsung ke masyarakat. Maklum, investor pasar modal sudah menunggu. ”Kami berharap jutaan masyarakat Indonesia bisa berpartisipasi memiliki Gojek dan Tokopedia. Sehingga setelah IPO bisa transparan, kinerja semakin baik, dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia,” tutur Agus, kepada media, di Jakarta, Jumat (4/6).
Baca Juga: Perkuat Posisi, Sarana Inti Borong 93 Juta Saham Kapuas Prima Coal
GoTo bisa melihat sejumlah perusahaan digital besar global sukses melakukan IPO. Ada contoh sukses, dan gagal. Contoh sukses itu Facebook, Alibaba, dan SEA Group. Sedangkan contoh sebaliknya Lyft, Uber, dan WeWork. Sukses IPO karena manajemen perusahaan baik, mudah beradaptasi, sesuai ekspektasi publik, dan dukungan utama modal ventura atau investor sebagai bantalan perusahaan.
Alasan gagal IPO adalah miskomunikasi kondisi riil perusahaan kepada investor, perusahaan tertutup terlalu lama, kinerja perusahaan tidak sesuai ekspektasi investor, tata kelola perusahaan tidak siap terhadap pengawasan publik, dan persiapan IPO minim. Nah, GoTo bisa belajar dari dua contoh bertentangan tersebut.
Baca Juga: Seleksi Perusahaan Fintech, Bank Mestika Perkuat Platform Digital
Bagaimana pun, IPO memberi sejumlah keuntungan. Antara lain sumber pendanaan tidak terbatas untuk mendukung ekspansi bisnis, meningkatkan citra perusahaan, penerapan tata kelola baik (GCG), insentif pajak, dan spillover (pengalihan) investasi dari investor dalam dan luar negeri.
Tantangan IPO termasuk bagi GoTo, menjaga performa perusahaan setelah go public. ”Mempertahankan kontrol dari pendiri perusahaan pada model klasifikasi saham saat ini, aturan lebih ketat misalnya audit keuangan, dan volatilitas makroekonomi,” tegas Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin.
Baca Juga: Dongkrak Kinerja, Mitra Energi Lancar Aneka Jurus
Sejauh ini, sentimen pasar terhadap rencana IPO GoTo terbilang positif. Menjadi indikator kuat penantian pasar terhadap saham perusahaan digital tersebut. Salah satunya tercermin dari peningkatan harga saham PT Telkom Indonesia (TLKM) ketika anak usahanya yaitu PT Telkomsel menyuntik modal Gojek. (abg)