indoposnews.co.id – Sri Rejeki Isman alias Sritex (SRIL) per 30 September 2022 masih terpuruk. Rugi USD147,76 juta, manipis 84 persen dari edisi sama tahun lalu USD924,50 juta. Saldo defisit bertambah menjadi USD749,59 juta dari sebelumnya USD601,80 juta.
Penjualan bersih USD474,17 juta, susut 25 persen dari edisi sama tahun lalu USD637,11 juta. Beban pokok penjualan USD638,97 juta, turun 22 persen dari fase sama tahun lalu USD826,22 juta. Rugi kotor USD164,80 juta, menipis 12 persen dari posisi sama tahun lalu USD189,10 juta.
Baca juga: Jawab Reminder Delisting, Sritex Sodorkan Sejumlah Skema Berikut
Beban penjualan USD31,31 juta, naik 8,45 persen dari episode sama tahun lalu USD28,87 juta. Beban umum, dan administrasi naik menjadi USD36,91 juta dari USD35,56 juta. Kerugian selisih kurs bersih USD5,20 juta, naik dari USD2,17 juta. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang nihil dari USD153,49 juta. Pendapatan lainnya melesat menjadi USD94,14 juta dari USD620 ribu.
Rugi dari operasi menukik 83 persen menjadi USD144,08 juta dari edisi sama tahun lalu USD881,37 juta. Pendapatan keuangan turun menjadi USD565 turun dari USD614 ribu. Beban keuangan USD656,47 ribu, susut dari USD47,19 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan USD144,47 juta, turun dari USD927,96 juta.
Baca juga: Sritex Bisa Bernapas Lega, Tengok Penyebabnya
Total defisit modal USD547,51 juta, melesat 37 persen dari edisi akhir 2021 sebesar USD398,81 juta. Jumlah liabilitas USD1,59 miliar, turun dari posisi akhir tahun lalu USD1,63 miliar. Jumlah aset turun menjadi USD1,04 miliar dari akhir 2021 senilai USD1,23 miliar. (abg)