Indoposnews.co.id – Pagelaran Sabang Merauke yang sempat dihelai di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (26/3) ‘diboyong’ ke Jakarta. Bertajuk Pagelaran Sabang Merauke – Premiere with Live Performance. Pagelaran tersebut berlangsung hari ini, Jumat (3/6).
Mengusung konsep serupa dengan sentuhan visual yang lebih mewah. Sebuah pagelaran musik, tari, busana, dan budaya yang dipersembahkan iforte digelar selama tiga hari dengan lima kali pertunjukan di Ballroom, Djakarta Theater.
Media mendapat kesempatan perdana untuk melihat performance Apik besutan sutradara Rusmedi Agus itu. ”Pagelaran Sabang – Merauke adalah sebuah karya kolaboratif dari para seniman hebat Indonesia dari berbagai elemen mulai dari penyanyi, pemusik, penari, dan sebagainya,” ujarnya saat jumpa pers usia pertunjukan.
Perpaduan budaya, seni, musik, lagu, tarian dan busana adat hingga warisan budaya disuguhkan dengan beragam harmonisasi menjadikan pagelaran yang didukung oleh 135 penari tradisional, 46 musisi tradisional dan modern terasa hidup. Penonton diajak untuk menikmati keragam budaya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

”Semua ini berpadu lewat harmonisasi antara musik etnik, lagu daerah, hingga tari-tarian tradisional yang lengkap dengan busana adatnya,” katanya.
Baca juga : Pagelaran Sabang Merauke Hari Ini Berkumandang di Djakarta Theater
Tidak hanya ditampilkan diatas panggung. Aksi para penari tradisional hingga modern menyatu dalam emosi penonton.
Para penari tradisional, bermunculan dari beragam sisi membuat atmosfer pertunjukan hidup dan menyatu dalam iriangan musik yang dibawakan lima penyanyi nasional, yakni Kikan Namara eks vokalis Cokelat, Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan yang membawakan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional.
”Kami berharap pagelaran ini dapat menggugah masyarakat untuk semakin mencintai seni dan budaya bangsa,” ungkapnya.

Suasana etnis pun begitu terasa kental saat pengunjung memasuki areal Ballroom, Jakarta Theater. Hampir semua sudut dipenuhi dengan beragam tumbuhan, serta ornament yang mengambarkan kedamaian dan ketenangan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga : Sebarkan Semangat Cinta Tanah Air, Pagelaran Sabang – Merauke Digelar di Jakarta
Sebuah ornament, candi prambanan dihadirkan di pintu masuk Ballroom, Jakarta Theater. Didukung dengan suara musik yang khas akan budaya Indonesia menjadikan suasana semakin sakral. Penonton seakan diajak untuk menyelami keragaman budaya yang tidak pernah lekang oleh waktu. ” Pagelaran Sabang – Merauke ini memiliki konsep yang sangat unik dan berbeda,,” ujar Music Director & Lead Vocal Pagelaran Sabang – Merauke Kikan Namara.
Sebelum pertunjukkan dimulai, para penonton akan disambut prosesi Palang Pintu khas suku Betawi yang merupakan simbolisasi Jakarta sebagai tuan rumah.
“Kami berupaya menampilkan berbagai elemen kesenian dari seluruh Indonesia sebagai satu kesatuan yang tidak hanya menghibur, namun juga kami harapkan dapat menimbulkan rasa bangga terhadap budaya bangsa,” katanya.

Sementara Vice President Director Marketing & Sales iForte Silvi Liswanda mengatakan, selain pementasan Pagelaran Sabang – Merauke, para pengunjung juga bisa menyelami bermacam keindahan budaya Nusantara melalui cultural fair yang berlangsung di luar area pertunjukan. Bertambah meriah karena juga akan ada festival UKM pilihan untuk membangkitkan semangat kebanggaan terhadap produk anak bangsa. Festival UKM ini melibatkan berbagai UKM #banggalokal binaan BCA serta UKM yang mewakili program iFortepreneur, program Digital Business Plan Competititon untuk UKM dari iForte.
Silvi menambahkan Pagelaran Sabang – Merauke dapat terwujud berkat kerja keras dari semua pihak yang terlibat baik para seniman musik dan tari, event organizer, serta seluruh pekerja seni. “Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam Pagelaran Sabang – Merauke. Kita semua memiliki semangat yang sama, untuk menyebarkan semangat dan cinta budaya tanah air, terutama generasi muda sebagai harapan penerus bangsa agar lebih mencintai dan bangga akan kekayaan budaya Indonesia,” ujar Silvi. (ash)