indoposnews.co.id – PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR) sepanjang kuartal I-2022 mencatat pendapatan USD182,1 juta. Melesat 189 persen dari periode sama 2021 sekitar USD63,08 juta. Itu tersebab lonjakan volume penjualan, dan harga jual rata-rata batu bara 151 persen.
Volume produksi batu bara turun 4 persen menjadi 0,62 juta ton, dan penjualan batu bara melesat 15 persen menjadi 0,59 persen. Volume pengupasan lapisan penutup mencapai 1,47 Mbcm, naik 6 persen, dan nisbah kupas naik 10 persen menjadi 2,37 kali.
Baca juga: Antimo Dongkrak Penjualan Phapros Tembus Rp269 Miliar
Beban pokok pendapatan naik 29 persen menjadi USD62,3 juta dari periode sama 2021 sejumlah USD48,24 juta. Itu karena kenaikan pada biaya penambangan, biaya pemrosesan batu bara, biaya pengiriman dan penanganan, dan pembayaran royalti didorong kenaikan harga jual rata-rata batu bara. Biaya kas batu bara per ton juga meningkat 0,5 persen.
Beban usaha melesat 1.061 persen menjadi USD119,25 juta dari periode sama 2021 sekitar USD9,75 juta. Laba inti naik 761 persen menjadi USD85,4 juta dari periode sama 2021 senilai USD9,91 juta. Peningkatan laba inti menunjukkan kinerja bisnis perusahaan solid di tengah kondisi pasar kondusif. Royalti kepada Pemerintah Indonesia dan beban pajak penghasilan badan mencapai USD54,1 juta. Itu karena kenaikan pendapatan dari penjualan batu bara didorong lompatan volume penjualan, dan harga jual rata-rata batu bara.
Baca juga: Matahari Department Store Siap Buyback Rp1 Triliun
EBITDA operasional tercatat USD121,3 juta, naik 600 persen dari periode sama 2021 sekitar USD15,6 juta. Itu didorong kenaikan volume penjualan, dan harga jual rata-rata batu bara. Marjin EBITDA tercatat 67 persen dari periode sama 2021 sekitar 27,5 persen. Manajemen optimistis kondisi harga positif akan berlanjut, dan menopang profitabilitas perseroan sepanjang 2022.
Total aset menanjak 23 persen menjadi USD979,89 juta daripada edisi 2021 sekitar USD797,57 juta. Total liabilitas melangit 16 persen menjadi USD690,12 juta dari edisi sama 2021 sekitar USD596,34 juta. Total ekuitas molesta 44 persen menjadi USD289,77 juta dari periode sama 2021 sekitar USD201,23 juta.
Baca juga: Tabur Dividen, Trisula Textile Ancang-ancang Buyback 725 Juta Lembar
Presiden Direktur Adaro Minerals Christian Ariano Rachmat, mengatakan terus fokus pada operasi untuk memastikan keunggulan operasional. Walau produksi batu bara sedikit menurun secara tahunan, perseroan mencatat kinerja keuangan positif pada kuartal I-2022 ditopang harga batu bara tinggi, dan kinerja pemasaran. Produk batu bara metalurgi mendapat minat besar dari para pelanggan.
Oleh karena itu, perseroan akan meningkatkan volume produksi tahun ini untuk memanfaatkan kondisi pasar positif. Operasi utama yakni pertambangan batu bara metalurgi, ditambah smelter aluminium, akan mendiversifikasi bisnis. Permintaan aluminium akan meningkat seiring kebutuhan untuk ekonomi hijau. ”Kami yakin langkah untuk memasuki bisnis aluminium makin memperkuat arus kas perseroan di masa depan,” tegas Christian. (abg)