indoposnews.co.id – Adaro Energy Indonesia (ADRO) sepanjang 2023 mencatat laba bersih USD1,64 miliar. Longsor 34 persen dari episode sama tahun sebelumnya USD2,49 miliar. So, laba per saham menyusur di level USD0,05309 dari posisi sebelumnya USD0,08032.
Pelorotan laba itu menyusul pendapatan usaha anjlok 19 persen menjadi USD6,51 miliar dari posisi sama 2022 senilai USD8,10 miliar. Beban pokok pendapatan USD3,98 miliar, bengkak tipis 15 persen dari episode sama 2022 senilai USD3,44 miliar. Laba kotor terkumpul USD2,53 miliar, drop 45 persen dari posisi sama 2022 sebesar USD4,65 miliar.
Baca juga: Kurangi Porsi, Prajogo Pangestu Lepas 1,5 Miliar Saham Chandra Asri
Beban usaha USD343,93 juta, susut dari USD375,49 juta. Beban lain-lain bersih USD37,84 juta, merosot 222 persen dari edisi sama tahun sebelumnya surplus USD30,86 juta. Laba usaha USD2,15 miliar, anjlok 50 persen dari posisi sama tahun sebelumnya USD4,30 miliar. Biaya keuangan USD109,40 juta, bengkak dari USD89,31 juta.
Penghasilan keuangan USD140,41 juta, melambung dari posisi sama 2022 senilai USD47,64 juta. Bagian atas keuntungan neto ventura bersama USD107,77 juta, merosot dari USD209,53 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD2,29 miliar, anjlok dari USD4,47 miliar. Beban pajak penghasilan USD439,4 juta, susut dari USD1,64 miliar.
Laba tahun berjalan USD1,85 miliar, jeblok dari posisi sama 2022 senilai USD2,83 miliar. Total ekuitas USD7,4 miliar, naik dari akhir 2022 sebesar USD6,52 miliar. Total liabilitas USD3,06 miliar, susut dari sebelumnya USD4,25 miliar. Total aset USD10,47 miliar, turun tipis dari USD10,78 miliar. (abg)