indoposnews.co.id – Matahari Putra Prima (MPPA) per 30 September 2023 belum bisa keluar jebakan rugi. Emiten Lippo Group itu, masih menderita rugi Rp247,5 miliar. Mengalami reduksi 14 persen dari edisi sama tahun lalu tekor Rp290 miliar. So, rugi per saham menjadi Rp19 dari Rp34.
Penjualan bersih Rp5,31 triliun, turun tipis dari dari Rp5,33 triliun. Beban pokok penjualan Rp4,41 triliun, bengkak dari Rp4,36 triliun. Laba kotor terkumpul Rp900,87 miliar, mengalami penyusutan dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp969,62 miliar. Beban penjualan Rp182,39 miliar, susut dari Rp233,24 miliar.
Beban umum dan administrasi Rp920,91 miliar, turun dari Rp952,65 miliar. Pendapatan sewa Rp57,4 miliar, naik dari Rp54,13 miliar. Lain-lain bersih Rp16,09 miliar, menanjak dari minus Rp4,64 miliar. Rugi usaha Rp128,94 miliar, susut dari Rp166,78 miliar. Beban keuangan Rp124,33 miliar, susut dari Rp140,52 miliar.
Baca juga: Rugi Menipis, Matahari Putra Masih Tekor Rp145 Miliar
Penghasilan keuangan Rp3,69 miliar, turun dari Rp4,09 miliar. Rugi sebelum pajak Rp249,57 miliar, susut dari Rp303,21 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp5,18 miliar, susut dari Rp16,41 miliar. Beban pajak final Rp3,11 miliar, turun dari Rp3,2 miliar. Rugi periode berjalan sejumlah Rp247,5 miliar, susut dari Rp290 miliar.
Jumlah ekuitas terakumulasi Rp272,54 miliar, menanjak dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp166,01 miliar. Total liabilitas terakumulasi Rp3,1 triliun, mengalami koreksi dari akhir tahun lalu Rp3,61 triliun. Jumlah aset terakumulasi Rp3,38 triliun, menyusut dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp3,78 triliun. (abg)