Indoposonline.NET – PT Kalbe Farma (KLBF) merevisi target pertumbuhan penjualan menjadi 7-10 persen sepanjang 2021. Lalu, proyeksi laba bersih tumbuh 7-10 persen. Itu seiring kondisi ekonomi mulai membaik.
Kemudian, perseroan mempertahankan biaya belanja modal Rp1 triliun. Belanja modal untuk perluasan kapasitas produksi, dan distribusi. Selanjutnya, rasio pembagian dividen dipertahankan pada 45-55 persen. ”Tentu, dengan memperhatikan ketersediaan dana, dan kebutuhan pendanaan internal,” tulis manajemen kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (1/8).
Baca juga: Akulaku Sulap Bank Neo Commerce sebagai Digital Banking
Perseroan juga melakukan inovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics. Itu ditunjukkan dengan kolaborasi riset, dan uji klinis bersama pihak ketiga. Sinergi itu, untuk produk Novel pada sejumlah negara Asia Tenggara, Australia, dan Timur Tengah. Kalbe telah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk uji klinis fase 2B/3 vaksin Covid-19 alias GX-19N. Vaksin itu, hasil kerja sama dengan Genexine Korea Selatan.
Uji klinis mulai dilakukan pada awal Juli 2021, dan diharap produk bisa dipasarkan pada kuartal empat tahun ini. Optimisme tumbuh, mendorong perseroan konsisten melakukan aktivitas riset, dan pengembangan.
Baca juga: Wall Street Terjun Bebas, Peluang IHSG Positif
Melalui sinergi Akademisi, Business, Government, dan Komunitas (ABGC), perseroan terus menghasilkan produk, layanan untuk masyarakat (hilirisasi produk), dan mampu berkontribusi pada performa bisnis.
Perseroan juga membuka opsi kerja sama dengan berbagai pihak. Baik itu, dalam bentuk joint-venture, akuisisi atau bentuk kerja sama bisnis lain. (abg)



























