indoposnews.co.id – Sri Rejeki Isman alias Sritex (SRIL) per 31 Maret 2023 menderita rugi USD9,92 juta. Berkurang 74 persen dari episode sama tahun sebelumnya USD38,97 juta. Dengan begitu, rugi per saham dasar menipis menjadi USD0,0005 dari edisi sama tahun sebelumnya USD0,0019 per lembar.
Penjualan bersih USD86,91 juta, anjlok 52 persen dari episode sama tahun sebelumnya USD181,35 juta. Beban pokok penjualan USD82,54 juta, melorot 57 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD192,44 juta. Laba kotor USD4,36 juta, menanjak 139 persen dari edisi sama tahun sebelumnya sebesar USD11,08 juta.
Baca juga: Keuangan Defisit Makin Menumpuk, Sritex Menanggung Rugi USD147,76 Juta
Beban penjualan USD5,16 juta, susut dari USD14,27 juta. Beban umum dan administrasi USD5,94 juta, merosot dari edisi sama tahun lalu USD12,80 juta. Kerugian selisih kurs bersih USD233,06 ribu turun dari USD240,29 ribu. Pendapatan operasi lainnya bersih USD40,21 ribu turun dari USD40,23 ribu. Rugi dari operasi USD6,93 juta, merosot dari USD37,88 juta.
Pendapatan keuangan USD13,53 ribu, menanjak dari USD666. Beban keuangan USD776,71 ribu dari nihil. Rugi sebelum pajak penghasilan USD7,69 juta, anjlok dari USD37,88 juta. Beban pajak penghasilan USD2,22 juta, bengkak dari USD1,09 juta. Rugi periode berjalan USD9,92 juta, longsor dari USD38,97 juta.
Baca juga: Jawab Reminder Delisting, Sritex Sodorkan Sejumlah Skema Berikut
Jumlah defisit modal USD789,74 juta, melesat 1,1 persen dari posisi akhir tahun lalu USD781,01 juta. Total liabilitas senilai USD1,53 miliar, menciut dari periode akhir tahun sebelumnya USD1,54 miliar. Jumlah aset USD748,01 juta, mengalami koreksi dari akhir tahun lalu sebesar USD764,55 juta. (abg)