indoposnews.co.id – Bank Panin (PNBN) per 31 Maret 2024 membukukan laba bersih Rp740,20 miliar. Surplus 12 persen dari posisi sama tahun lalu senilai Rp659,79 miliar. Dengan begitu, laba per saham dasar dilusian menjadi Rp28,53 dari periode sama sebelumnya Rp24,47.
Pendapatan Rp3,65 triliun, naik tipis 3,10 persen dari edisi sama tahun lalu Rp3,54 triliun. Pendapatan provisi dan komisi kredit Rp137,95 miliar, menanjak 26 persen dari periode sama tahun lalu Rp109,45 miliar. Total pendapatan bunga Rp3,79 triliun, naik dari Rp3,65 triliun. Beban bunga Rp1,53 triliun, bengkak dari Rp1,29 triliun.
Pendapatan bunga bersih Rp2,25 triliun, mengalami penyusutan dari Rp2,35 triliun. Pendapatan transaksi valuta asing Rp31,56 miliar, menanjak dari Rp22,83 miliar. Keuntungan bersih penjualan efek Rp69,37 miliar, melesat dari Rp50,02 miliar. Provisi dan komisi selain kredit Rp32,86 miliar, turun tipis dari Rp33,86 miliar.
Baca juga: Susut 17 Persen, Rugi Supra Boga Sisa Rp13 Miliar
Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp17,80 miliar, naik dari Rp12,81 miliar. Perubahan nilai wajar efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tekor Rp47,42 miliar dari surplus Rp32,14 miliar. Lainnya Rp548,76 miliar, melambung dari Rp320,76 miliar. Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp652,94 miliar, naik dari Rp472,43 miliar.
Beban umum dan administrasi Rp549,76 miliar, bengkak dari Rp508,20 miliar. Beban tenaga kerja Rp649,45 miliar, bengkak dari Rp611,70 miliar. Beban pensiun dan imbalan pasca-kerja Rp125,37 miliar, bengkak dari Rp54,10 miliar. Lainnya Rp174,10 miliar, melejit dari Rp147,90 miliar.
Baca juga: Laba Meroket 124 Persen, Exploitasi Indonesia Defisit Rp3,91 Triliun
Jumlah beban operasional lainnya Rp1,49 triliun, bengkak dari Rp1,32 triliun. Beban operasional lainnya Rp845,52 miliar, susut dari Rp849,47 miliar. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan Rp394,52 miliar, susut dari Rp696,81 miliar. Total beban kerugian penurunan nilai Rp394,53 miliar, turun dari Rp693,97 miliar. Laba operasional Rp1,01 triliun, melonjak dari Rp808,30 miliar.
Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp54,03 triliun, melonjak dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp53,31 triliun. Jumlah dana syirkan temporer Rp11,22 triliun, naik dari Rp10,54 triliun. Total liabilitas Rp156,72 triliun, turun dari Rp158,14 triliun. Total aset Rp221,99 triliun, susut dari akhir 2023 senilai Rp222,01 triliun. (abg)