indoposnews.co.id – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan sistem filterisasi di 13 kawasan Jakarta pada pukul 01.00-05.00 WIB untuk mengantisipasi sahur on the road (SOTR), tawuran, balap liar, dan gangguan kamtibmas lain yang kerap muncul selama bulan Ramadhan.
“Sudah dimulai tadi malam, pukul 01.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu.
Adapun 13 lokasi yang menjadi lokasi penerapan filterisasi yakni:
1. Jalan MH Thamrin-Sudirman.
2. Jalan Asia Afrika.
3. Kawasan SCBD.
4. Jalan Mahakam-Bulungan.
5. Jalan Gunawarman.
6. Kawasan Monas.
7. Kemayoran.
8. Pantai Indah Kapuk 2.
9. Kawasan Danau Sunter.
10.Kawasan Kota Tua.
11. Kawasan Kemang.
12. Jalan Antasari.
13. Banjir Kanal Timur
Filterisasi kendaraan tersebut bakal dilaksanakan mulai 2 April hingga 2 Mei 2022 setiap pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Baca Juga : Polda Metro Jaya Menangkap 10 Orang Penggerak Balap Liar di Sudirman
Pihak kepolisian akan mendirikan pos pengamanan di 13 kawasan tersebut, apabila ada rombongan-rombongan yang dicurigai melaksanakan sahur on the road, balapan liar, tawuran, dan sebagainya, maka petugas yang berjaga di lokasi akan melaksanakan penindakan.
Sebanyak 2.375 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah telah disiapkan dalam kegiatan filterisasi tersebut demi memastikan ibadah Ramadhan bisa berjalan dengan kondusif.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengantisipasi segala jenis gangguan kamtibmas selama Ramadan 1443 Hijriah.
“Saya minta para Kapolres, pejabat utama Polda Metro Jaya, untuk membantu habis pengamanan wilayah yang ada di DKI Jakarta, agar suasana aman, nyaman, khidmat, dan khusyu,” kata Fadil.
Fadil menegaskan, agar jajaran Polda Metro Jaya mengantisipasi gangguan Kamtibmas yang kerap muncul selama Ramadhan, antara lain balapan liar, petasan, tawuran, sahur “on the road”, dan sebagainya.
“Saya tidak mau kesannya kita kalah, tidak berdaya, tidak mampu, tidak bisa mengantisipasi fenomena yang saya sebutkan,” ujarnya. (nal/ant)