indoposnews.co.id – Japfa Indonesia (JPFA) per 31 Desember 2024 mencatat laba bersih Rp3,01 triliun. Melambung 227 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp929,71 miliar. Laba per saham dasar merket signifikan menjadi Rp260 dari edisi sebelumnya Rp80.
Penjualan bersih Rp55,8 triliun, melejit 9,04 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp51,17 triliun. Beban pokok penjualan Rp44,58 triliun, bengkak dari edisi sama 2023 senilai Rp43,66 triliun. Laba kotor terkumpul Rp11,21 triliun, melejit signifikan dari akhir tahun sebelumnya Rp7,51 triliun.
Baca juga: Meroket 95 Persen, Triputra Agro Catat Laba Rp3,12 Triliun
Beban penjualan dan pemasaran Rp2,25 triliun, bengkak dari Rp2,08 triliun. Beban umum dan administrasi Rp3,75 triliun, bengkak dari Rp3,16 triliun. Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis Rp9,1 miliar, naik dari Rp238 juta. Pendapatan lainnya Rp210,2 miliar, naik dari Rp139,16 miliar.
Laba usaha Rp5,06 triliun, menanjak dari Rp2,2 triliun. Pendapatan keuangan Rp50,22 miliar, naik dari Rp44,27 miliar. Biaya keuangan Rp870,05 miliar, turun dari Rp988,47 miliar. Bagian rugi bersih pada ventura bersama Rp580 juta, turun dari Rp962 juta. Laba sebelum pajak penghasilan Rp4,24 triliun, meroket dari Rp1,26 triliun.
Laba tahun berjalan Rp3,21 triliun, melonjak dari Rp945,92 miliar. Ekuitas bersih Rp16,57 triliun, menanjak dari akhir 2023 senilai Rp14,16 triliun. Total liabilitas Rp18,09 triliun, susut dari akhir tahun sebelumnya Rp19,94 triliun. Jumlah aset Rp34,66 triliun, surplus dari Rp34,1 triliun. (abg)