indoposnews.co.id – Dagangan, startup rural ecommerce bersinergi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Itu dilakukan untuk mendukung BUM Desa menjangkau pasar lebih luas melalui ekosistem digital.
Melalui kemitraan itu, Dagangan turut menggelar Bazaar Hari BUMdes dengan menyediakan 50+ booth berisi produk, dan usaha masing-masing provinsi Indonesia. Dagangan dan Kemendes PDTT ingin mendukung BUM Desa agar produk BUM Desa dapat mengakses jaringan di luar desa hingga seluruh Indonesia.
Baca juga: Debut Perdana, Saham Wijaya Timber Langsung Meroket 34,7 Persen
Nota Kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MOU) telah diteken Kemendes PDTT, dan Dagangan. Di mana, Dagangan akan menyediakan akses pasar ke seluruh Indonesia melalui aplikasi Dagangan, dan platform lokapasar. Kolaborasi itu, pertama akan dilakukan di Jawa Tengah (Jateng), dan terus membuka peluang untuk diperluas ke wilayah lain.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Taufik Madjid mengapresiasi Dagangan. ”Saya mengapresiasi kontribusi Dagangan dalam membantu pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa, dan penjualan produk BUM Desa melalui jangkauan pasar lebih luas. Seperti kita ketahui bersama, permasalahan pengembangan ekonomi desa salah satunya kurang memiliki akses pasar, dan nilai tawar rendah. Dengan kontribusi swasta macam Dagangan untuk menyediakan ekosistem digital kepada para BUM Desa, kami harap bisa bertahan bahkan sebagai dorongan untuk mengembangkan usaha sehingga BUM Desa memiliki kekuatan sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat desa,” harap Taufik.
Baca juga: Meroket 91 Persen, Entitas Usaha Agung Sedayu Group Raih Pendapatan Rp364 Miliar
Ryan Manafe, CEO & Co-Founder Dagangan menjelaskan, sejalan misi Dagangan, berkomitmen mendukung upaya Kemendes PDTT memastikan BUM Desa terbuka, dan mulai menerapkan digitalisasi. Dengan begitu, ke depan produk kebanggaan desa memiliki akses pasar lebih luas, dan bisa bertahan di masa sulit. ”Produk BUM Desa berperan penting dalam ekonomi Indonesia, dan Dagangan akan terus berupaya membantu Kemendes PDTT dalam menyediakan platform digital optimal sekaligus memastikan BUM Desa mendapat keuntungan lebih sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat desa,” tegas Ryan.
Bentuk realisasi penerapan digitalisasi BUM Desa melalui Dagangan salah satunya telah berjalan pada 2021 yaitu pemilik BUM Desa keripik sukun ibu Sugiarti asal Sleman, DIY. “Awalnya yang beli keripik saya hanya tetangga, tapi sejak jualan melalui aplikasi Dagangan, keripik saya merambah warung-warung kabupaten Yogyakarta,” aku Sugiarti.
Baca juga: Go Public! Pertamina Geothermal Patok Dana Taktis Rp8,48 Triliun
Karena setiap bulan meningkat, Sugiarti harus menjaga stok, dan produksi makin banyak. Sugiarti mengikuti banyak pelatihan dari Dagangan dalam pengelolaan operasional bisnis sehingga pendapatan produk keripik sukun meningkat hingga tiga kali lipat per bulan.
Dagangan juga berkomitmen berkontribusi dalam penerapan digitalisasi BUM Desa melalui kegiatan edukasi atau pelatihan, dan pengembangan operasional bisnis. Kini Dagangan telah menjangkau lebih dari 20 ribu desa di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Membantu digitalisasi lebih dari 35 ribu warung, dan pemilik toko sembako.
Melalui kemitraan strategis Kemendes PDTT dan Dagangan itu, diharap lebih banyak produk BUM Desa menerapkan digitalisasi usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan Indonesia. (abg)