indoposnews.co.id – Chandra Asri Petrochemical (TPIA) bertransformasi menjadi Chandra Asri Pacific. Perubahan nama itu, bagian dari strategi seiring diversifikasi bisnis tidak hanya sektor kimia, tetapi juga infrastruktur. Selain itu, juga mengakomodasi pertumbuhan makin besar, dan luas.
Tentu pengubahan nama tersebut dengan tujuan akhir memberi dampak positif maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Chandra Asri. Keputusan itu, telah mengantongi restu para pemodal dalam ajang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 29 Desember 2023.
Di samping itu, peserta rapat juga menyetujui pengangkatan Anawat Chansaksoong sebagai direktur Chandra Asri. Ia menggantikan Nattapong Tumsaroj, yang undur diri pada 8 Desember 2023. ”Pencalonan Anawat Chansaksoong diusulkan PT Top Investment Indonesia sebagai pemegang 15 persen saham Chandra Asri,” tulis Chrysanthi Tarigan, Head of Corporate Communication Chandra Asri Pacific.
Baca juga: Kembangkan Bisnis, Adaro Energy Injeksi Modal Entitas Usaha Rp136 Miliar
Anawat Chansaksoong akan menggantikan dan meneruskan sisa masa jabatan Nattapong Tumsaroj sebagai direktur Chandra Asri terhitung efektif sejak 1 Januari 2024. Chandra Asri mengapresiasi Nattapong Tumsaroj atas kontribusi dan dedikasi luar biasa selama menjabat Direktur Chandra Asri dalam mengawal perjalanan Chandra Asri menjadi perusahaan kimia terkemuka dan solusi infrastruktur di Indonesia.
Sebagai mitra pertumbuhan, pada 2023 Chandra Asri telah melakukan diversifikasi bisnis untuk memberi layanan lebih baik bagi para pemangku kepentingan, dan meningkatkan kinerja perusahaan. Chandra Asri berupaya menguatkan bisnis sektor kimia dengan mendirikan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride (Pabrik CA-EDC) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri bernama Chandra Asri Alkali (PT CAA).
Selain untuk menguatkan bisnis Chandra Asri sektor kimia, pendirian Pabrik CA-EDC juga untuk mendukung pengembangan industri hulu aluminium, dan nikel untuk mewujudkan percepatan ekosistem Electric Vehicle (EV) dalam negeri serta mendukung sektor infrastruktur nasional. Chandra Asri juga berupaya menguatkan sektor infrastruktur dengan mengakuisisi Krakatau Daya Listrik saat ini berlabel Krakatau Chandra Energi (KCE), dan Krakatau Tirta Industri (KTI) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri bernama Chandra Daya Investasi (CDI).
Baca juga: Borong 22,56 Miliar Lembar, Gerbangmas Kempit 6,73 Persen Saham Smartfren
Di mana, CDI didedikasikan untuk pengembangan solusi infrastruktur grup Chandra Asri. Diharapkan dengan upaya penguatan sektor infrastruktur oleh grup Chandra Asri, pembangunan kompleks petrokimia berskala global melalui anak usaha bernama Chandra Asri Perkasa (CAP2) dapat terlaksana dengan baik. Selain pengembangan CAP2, layanan solusi infrastruktur Chandra Asri seperti layanan pelabuhan dan dermaga ke depan juga akan memberikan dukungan bagi perkembangan industri lainnya di Cilegon.
Sebagai titik awal pelaksanaan ekspansi caustic soda and ethylene dichloride ini, grup Chandra Asri bersama Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) telah berkolaborasi menjajaki potensi kerja sama penyediaan pasokan caustic soda and ethylene dichloride oleh PT CAA kepada INALUM dengan volume pasokan hingga 120 ribu metrik ton (MT) per tahun, dan potensi penyertaan ekuitas INALUM dalam PT CAA hingga 10 persen dari total equitas PT CAA.
Baca juga: Aksi Sunyi! Natureverse Gulung 1,3 Miliar Saham SLJ Global
Setelah mengakuisisi KCE, dan KTI, grup Chandra Asri telah memperoleh investasi USD194 juta dari Electric Generating Public Company Limited (EGCO). Di mana, investasi itu langsung disetorkan EGCO dalam PT CDI. EGCO terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri untuk mendukung pertumbuhan eksponensial lini bisnis infrastruktur. Kolaborasi itu, akan menggabungkan keahlian Chandra Asri di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.
Komitmen Chandra Asri terhadap ekonomi sirkular dan transisi energi lebih diakui lagi dengan ditetapkannya Chandra Asri sebagai pemenang utama dalam ASEAN Plastic Waste Circularity Award. Chandra Asri juga berhasil mempertahankan status sebagai perusahaan dengan risiko rendah menurut Sustainalytics. Di mana, Chandra Asri dapat menurunkan tingkat risiko ESG dari 17,7 menjadi 16,6 tahun ini. Selanjutnya, Chandra Asri berhasil meraih 2 peringkat pengelolaan lingkungan hidup (Proper) tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK), yaitu peringkat Proper Emas untuk pabrik petrokimia Chandra Asri di Ciwandan, dan peringkat Proper Hijau untuk pabrik petrokimia Chandra Asri di Pulo Ampel. (abg)