indoposnews.co.id -Setelah sempat berpetualang di sejumlah festival film. Film inspirasi dengan latar belakang pondok pesantren tayang di gedung bioskop. Sebuh karya apik sutradara Shalahudin Siregar tersebut berjudul Pesantren.
Film hasil karya Rumah produksi Negeri Films ini mengangkat tentang pesantren dan perempuan dalam kaidah Islam.
“Kalau ditanyakan apa ini mewakili citra pesantren di Indonesia tidak hanya cerita satu pesantren yang bisa mewakili gambaran pesantren di Indonesia tapi gambaran umum tentang perempuan dalam Islam,” ujar Shalahudin Siregar selaku sutradara sekaligus produser film Pesantren di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/8).
Film ini memotret bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren terbesar dengan 2.000 santri di Cirebon, Jawa Barat. Menariknya Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin oleh perempuan.
“Kita idak hanya ingin membuat film yang hanya menjelaskan apa itu pesantren, tetapi ingin melihat lebih dalam hal yang jarang dibahas di luar, maka film ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” katanya.
Baca juga : Lola Amaria Perdalam Pendidikan di New York
Sementara itu, Lola Amaria selaku distributor film mengatakan bahwa isu yang dibawa film Pesantren sangat penting untuk Indonesia saat ini, karena itulah dia mau mendistribusikan film ini di jaringan bioskop komersil.
Tak hanya itu, Lola Amaria Production dengan Yayasan Bumi Karya Lestari juga membuat program Sinema Ramadan, yaitu program pemutaran film Pesantren di 10 pesantren di pulau Jawa selama bulan Ramadan tahun 2022.
Program ini dibuat sebelum rilis di bioskop, untuk melihat bagaimana pendapat para santri sebagai subjek di film ini. “Kami hadir untuk memulihkan keindahan relasi, ekspresi dan rasa empati manusia dan membuat yang universal menjadi nyata lewat individu-individu dalam film-fim terpilih,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, film Pesantren diproduksi dimulai tahun 2015. film ini sempat berhenti di tengah jalan karena kesulitan pendanaan.
Meskipun begitu, film ini akhirnya bisa selesai pada tahun 2019 dengan dukungan dari In-Docs, Steps International, Kedutaan Denmark di Jakarta, Talents Tokyo, serta dua stasiun TV internasional NHK dan Al Jazeera Documentary Channel.
Baca juga : Bikin Deg-Degan, Film Jailangkung: Sandekala Rilis Trailer
Film ini diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada tahun 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia.
Film Pesantren terpilih dari sekitar 3000 film, ada pada program di Luminous, sebuah program yang menurut IDFA adalah untuk film yang mampu menenggelamkan penontonnya dalam pengalaman sinematik, yang digerakkan oleh tokoh, cerita, maupun pembuat film. (ash)